Saturday, October 11, 2008

My English Year 2



I have had evaluated My English Year 2 "MYCD", Form Two based on four criteria; instructional, curriculum, cosmetic and technical aspect.

INSTRUCTIONAL
First, this cd provide a useful to all of users because have motivation, interaction and feedback, goal orientation, learner control and interactivity. For this cd, program provoke attention with the use of colour, brightness, sound, graphics and animations. Beside, this cd also provide with an activity such as game after completing activity and have good challenge to improve their skills in that games especially to learn English language. However this games just for learner; with the students herself and time without with others students and with computers but it can be confidence to all students. This help contains are helpful and sufficient. Moreover, introductions and summarizing of each units in this cd are clear and comprehensive. The objective of each units also provided to help the student to understand the topics.

CURRICULUM
Secondly, this cd provide an accuracy and fairness of content. All content fit well into the local school curriculum at the grade level. Furthermore, all information, all diagrams and other visual aids absolutely correct and well designed like big pictures and followed by supporting details. The students also can know more vocabulary because already provided it. Unfortunately, the contents are not supported by program requires learner to complete certain base tasks before they are allowed to move on. The usage of language of this in this cd appropriate for the intended age group, clear, and grammatically correct too. Besides, the cd contain age appropriate reading comprehension and provide with question. All of the activities engaging the students in active learning. The activities appealing to a wide range of abilities and interests. Those interesting activities, make the lesson encourage higher-level thinking among the students. Therefore, this cd will be used for a several years.

COSMETIC
Thirdly, this cd provide colour, text layout, use of hypertext, screen layout, graphics, animation, sound, menus and icons, interface design, instructions and games format. Actually, all of this parts have good provide because can attract all students to use it. The arrangement of the layout also uncluttered and balanced, so the students will not get confuse. Furthermore, the illustrations, tables, figure, charts, etc. were provide appropriate representation of age, ethnicity, sex, socioeconomic level, and physical and mental ability. Therefore, the illustrations, table, figures, etc. relevant and function well. Besides, the cd also suitable for the students attention by include various pictures, poem and songs. Eventhough, for interface design have not enough satisfied yet because not provide a welcome screen, offering an overwiew, basic tips and link to more in depth help.

TECHNICAL
Finally, the record keeping system and personalization haven’t good provide. Instead, this cd just provide an ease of use and speed of acces which the students can download efficiently from units.The font and the style also suitable for the Form two students.

Tuesday, August 5, 2008

EDT 1303 Instructional Technology ( Evaluation Textbook )





I have had evaluated "Pendidikan Moral", Form One textbook based on three criteria; organization, content, and physical aspect.


ORGANIZATION


First, this textbook provide a useful table of contents, glossary, and index. The glossary are provided at several page that provided the difficult or new word to the students. For examples at page 5 and 7 the word cerebral palsy and integriti were placed in the glossary box. The table of index can be seen on the last page of the textbook. The table of contents also show a logical arrangement of subject. The textbook uniformly in appearance and content layout throughout the book as well as within each chapter. Besides, this textbook contain references, and bibliographies. This help contains are helpful and sufficient. Moreover,introductions and summarizing of each chapters are clear and comprehensive. The objective of each chapter also provided to help the student to understand the topics. All pages are will numbered.



CONTENT


Secondly, the content meet local and national standards. This is because the textbook are content with patriotism and morality. Due to the patriotism and morality the content are accurate and up-to-date. Unfortunately, the contents are not supported by other textbook that student have or will use. The usage of language of this textbook is appropriate for the intended age group, clear, and grammatically correct. Besides, the textbook contain age appropriate reading level. Futhermore, after each lesson there are question and tasks for the student to be done; therefore Fikir dan Jawab, Refleksi, and Tahukah Anda?. Due to morality, honesty and patriotism the lesson also link to other subject such as History, and Islamic Education. All of the activities engaging the students in active learning. The activities appealing to a wide range of abilities and interests. The students will be given a task that they have to find information from the internet, form a group work, and presentation. Those interesting activities, make the lesson encourage higher-level thinking among the students. Therefore, this textbook will be used for a several years.


PHYSICAL ASPECT


Finally, the size and weight of the textbook appropriate for the students to bring it to the school. The

font and the style also suitable for the Form One students. Besides, the textbook also suitable for the students attention by include various pictures, poem and songs. The arrangement of the layout also uncluttered and balanced, so the students will not get confuse. Furthermore, the illustrations, tables, figure, charts, etc. were provide appropriate representation of age, ethnicity, sex, socioeconomic level, and physical and mental ability. Therefore, the illustrations, table, figures, etc. relevant and function well.

Wednesday, July 30, 2008

Muslimah dan Dakwah


Dakwah adalah satu aktiviti untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya kebenaran yakni Islam. Ia merupakan satu perkara yang penting dalam kehidupan manusia untuk jaminan kehidupan yang hakiki dari kehidupan yang dipenuhi dengan noda dan dosa semata-mata. Semuanya untuk menghindarkan diri dari kenistaan yang telah menjerumuskan manusia ke dalam api neraka yang amat pedih siksaannya. Kerananya, Allah telah mengutuskan
Paranabi dan rasul untuk menyampaikan risalah kepada manusia pada zaman itu dari kesesatan. Berkaitan dengan fokus dakwah ini, Allah Swt. berfirman : “ Katakanlah : Inilah jalan ( agama ) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku dan mengajak ( kamu ) kepada Allah dengan hujjah-hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang Musyrik.” [ Yusuf [12]: 108 ]
Berdakwah ini tidak tertumpu kepada kaum adam sahaja, bahkan ianya dipertanggungjawabkan ke atas kaum hawa itu sendiri. Sewajarnya begitu, kerana setiap hawa yang melahirkan anak di muka bumi ini, secara direct telah menyampaikan dakwahnya terhadap anak-anak serta bagaimana tanggungjawabnya terhadap suami dan menguruskan hal rumah tangga. Mendidik anak-anak dengan metode-metode nya. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". [ LUQMAN [31]: 13 ]
Bersama kita coret dan hayati kembali sirah Asma binti Abu Bakar ( WANITA BESI ) seorang yang mempunyai sifat istimewa . Selain cantik hampir sama dengan saudaranya Aisyah , dia juga seorang yang cerdas dan lincah, lagi dermawan. Sifat pemurah yang ada pada dirinya diteladani oleh semua orang. Pada suatu hari bagaimana Asma menasihati anaknya Abdullah bin Zubair semasa peperangan dengan Bani Umayyah, yang tidak rela dengan kepimpinan Abdullah bin Zubair setelah diangkat menjadi khalifah menggantikan Yazid bin Mu’awwiyah yang wafat. Peperangan itu tercetus dengan hebatnya bahkan perwira bawahan dan prajuritnya banyak yang memihak kepada pihak Mu’awwiyah. Akhirnya dengan jumlah yang sedikit, pasukannya telah berundur ke Baitul haram, berlindung di bawah Ka’bah. Beberapa saat sebelum kekalahannya. Abdullah bin Zubair pergi menemui ibunya Asma binti Abu Bakar . Ibunya bertanya kepada beliau, “ Mengapa engaku datang ke sini sedangkan batu-batu besar yang dilontarkan oleh pasukan Hajjaj kepada pasukanmu menggetarkan seluruh Kota Mekah?” Jawab Abdullah bin Zubair kepada ibunya dengan penuh hormat, “ Aku datang hendak berkonsultasi dengan ibu.” “ Tentang apa?” Tanya Asma’ lagi. “ Tenteraku banyak yang desersi. Mungkin kerana takut kepada Hajjaj atau mungkin juga mereka menginginkan sesuatu yang dijanjikan. Tentera yang tersisa pun tampaknya takkan sabar bertahan lama bersama denganku. Sementara itu, para utusan Bani Umaiyyah menawarkan apa sahaja yang ku minta berupa kemewahan dunia, asal aku bersedia meletakkan senjata dan bersumpah setia mengangkat Abdul Malik bin Marwan sebagai khalifah. Bagaimana pendapat ibu?” Tanya Abdullah . “ Terserah engkau ya Abdullah! Bukankah engkau sendiri yang lebih tahu tentang dirimu. Bila engkau yakin dalam kebenaran, maka teguhkan hatimu seperti para prajurit yang telah gugur. Tapi jika engkau menginginkan kemewahan dunia, sudah tentu engkau seorang laki-laki yang pengecut. Bererti engkau mencelakakan diri engkau sendiri, dan menjual murah harga sebuah kepahlawanan.”
Abdullah bin Zubair menundukkan kepala dihadapan ibunya yang tampak kecewa. Meskipun ibunya sudah tua dan buta, Abdullah sang khalifah dan panglima perang yang gagah berani tak sanggup melihat wajah ibunya kerana rasa hormat dan kasihnya.
“ Tapi aku akan terbunuh hari ini,bu!” Tutur Abdullah lembut. “ Itu lebih baik bagimu, dari engkau menyerahkan diri kepada Hajjaj. Pada akhirnya kepalamu akan diinjak-injak juga oleh budak-budak Bani Umaiyyah dengan mempermainkan janji-janji mereka yang sulit untuk dipercaya,” jawab ibunya tegas. “ Aku tidak takut mati, bu! Tetapi aku khuatir mereka akan mencincang dan merobek-robek jenazahku dengan kejam,” ujar Abdullah lagi. “ Tak ada yang perlu ditakuti perbuatan orang yang hidup terhadap orang yang telah mati. Bukankah kambing yang disembelih tidak merasa sakit lagi ketika dikuliti?” jawab Asma’. “ Yang ibu khuatirkan kalau engkau mati di jalan yang sesat,” tambah Asma’. “Percayalah bu! Aku tidak memiliki fikiran sesat untuk berbuat keji. Aku takkan melanggar hukum Allah. Aku tidak pengecut, dan aku tetap lebih mengutamakan keredhaan Allah dan keredhaan ibu,” ucap Abdullah mantap.
Nasihat Asma’ binti Abu Bakar makin memantapkan Abdullah bin Zubair untuk mempertahankan dan membela kebenaran. Sebelum matahari terbenam, Abdullah bin Zubair syahid menemui Rabbnya. [http://muslimsources.com/id/NEWS/detail.php?cat=7&iid=95]
Islam telah membentuk karakter seorang yang bergelar muslimah agar produktif pada semua aspek kehidupan. Menurut Islam peranan seorang muslimah tidak hanya tertumpu di rumah, mengasuh anak dan menguruskan rumah tangga sahaja tetapi lebih dari itu. Ia menuntut muslimah berperanan menghasilkan generasi Rabbani, berdakwah, memberikan kontribusi yang penting dan konstruktif pada semua bidang kehidupan, bekerja sama dengan para muslim untuk membangunkan komuniti Islam di seantero dunia. Ini semua adalah untuk meningkatkan kualiti kehidupan sejagat. [ Mulyana, Membangun Generasi Rabbani, artikel khutbah Jum`at tanggal 29 November 2004] ]
Kita di datangkan di dunia ini adalah untuk mengabdikan diri pada-Nya. Setiap semua ciptaan ini adalah merupakan rangkaian yang mempunyai banyak rintangan dan perlu di hadapi oleh muslimat pada masa kini. Kita semua percaya bahawa bantuan serta sokongan yang butuh dari seorang muslimah dalam bekerjasama di
medandakwah amat berguna. Kedua-dua saling memerlukan untuk melaksanakan perintah Allah ini. Ini telah terbukti jika kita menilik dan toleh kembali sirah yang telah dicatit sejarahkan sejak 1400 tahun yang lalu. Kita semua sedia maklum, bahawa isteri pertama Nabi S.A.W iaitu Saiditina Khadijah binti Khuwailid yang banyak membantu baginda dalam menyampaikan dakwah pada golongan muhajirin Mekah yang sesat dari kebenaran Tuhan yang di bawa oleh Nabi Ibrahim a.s. Begitu jua dengan isteri-isteri nabi yang lain seperti Saiditina Aisyah binti Abu Bakar As-Siddiq, Saudah binti Sam’ah. Kesemua isteri nabi mempunyai peranan masing-masing.
Muslimat mempunyai potensi tersendiri dan ia perlu di beri manfaat bersama kepada orang lain yakni mad’u. Sabda Rasulullah : “ Orang yang paling di cintai Allah adalah mereka yang paling bermanfaat untuk orang lain”. Muslimat perlu melatih diri untuk bekerja secara lebih professional dan mencapai di satu posisi yang baik dan strategik bagi melancarkan segala gerak kerja yang di aturkan. Walaupun begitu, muslimat mesti pandai menyesuaikan diri dan meletakkan diri dalam sesuatu kerja dakwah. Ia harus bertepatan dan mengenai segala perintah dan susun atur yang telah di syariatkan. Hal keagamaan mesti di kedepankan dan tahu akan batas-batas syariat. Ini akan wujud satu keselesaan dan keharmonian ketika mana para muslimah bijak mengaturkan strategi dalam berdakwah. Kita juga tahu, muslimat mesti agresif dan terkehadapan dalam hal ini.Tetapi bukan agresif dari segi dakwah kepada bukan mahram dan terkehadapan dengan mengejar nama dan populariti atau kerana di bawah sesuatu badan atau agensi kerajaan.
Muslimah wajib menjaga adab-adab yang digariskan oleh syariat seperti menjadi tauladan dalam menjaga iffah ( Kehormatan ), hijab dan amal soleh. Allah telah berfirman : “ Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-nak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “ Hendaknya mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [ Al-Ahzab 33 : 59 ]
Dan Allah menegaskan lagi bahawa manusia dijadikan menurut fitrah beragama tauhid. “ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama ( Allah ); ( tetapkanlah atas ) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. ( Itulah ) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia itu tidak mengetahuinya” [ Surah Ar-Ruum [30]: 30 ]
Disamping itu juga, muslimah mesti tahu ; sebagaimana kata seorang wali Allah iaitu Rabiatul Adawiah: “... & Allah telah menjadikan lelaki itu mempunyai sembilan akal dan satu nafsu dan menjadikan perempuan satu akal dan sembilan nafsu. Bukanlah maksud di sini bahawa orang lelaki lebih bijak kerana dia diberi sembilan akal, tetapi, tujuannya untuk menyatakan ada perbezaan antara lelaki dengan perempuan “. Ia juga menunjukkan muslimah ada keistimewaan tersendiri. Muslimat juga dijadikan dari tulang rusuk kiri yang memerlukan bimbingan dan tunjuk ajar yang halus dan lembut. Begitu jualah dalam memainkan peranan dakwah terhadap muslimah yang lain. Jika dilakukan dengan cara yang lembut dan berhemat, ia pasti akan berhasil, sehinggakan yang bengkok akan menjadi lurus tetapi sekiranya ia di lakukan dengan cara yang kasar ia akan lebih membebankan dan akan makin bengkok. Muslimah harus berbangga dengan semua anugerah yang Allah kurniakan.
Muslimah mesti mengenal potensi diri dan hendaknya melakukan bersesuaian dengan fitrah sehingga ia tetap menjalankan semua kewajibannya. Sifat rendah diri, tiada keyakinan diri dan tidak mampu menampilkan wajah baru salah satu faktor kenapa muslimah tidak lebih agresif dalam
medandakwah ini. Secara jelas di sini, muslimah perlu mempunyai kemahiran diri dengan banyak mempelajari di pelbagai bidang ilmu agar tidak ketinggalan. Jika kita melihat dan berfikir kembali, bagaimana perjuangan Lathifah isteri Imam Syahid Hasan al-Banna telah membuahkan hasil yang gemilang dengan kebuktian yang tampak pada semua cahaya matanya. Dan imbas kembali segala usaha dan agresifnya Al- Marhumah Zainab Al-Ghazali terhadap dunia masa kini yang sanggup bergadai nyawa semata-mata kerana Islam. Semua ini kerana muslimah itu tahu apakah peranan yang patut dilakukannya.
Melihat remaja yang semakin liar tanpa mengenal perbezaan pada yang salah dan benar, semuanya mereka lakukan adalah untuk mencuba dan ingin tahu tetapi mereka tidak memahami kesan yang buruk .Apa yang mereka mahukan adalah keseronokan. Malah setiap apa yang dilakukan oleh mereka adalah mengikut hawa nafsu yang di iringi semangat muda dan tidak boleh dicabar atau tercabar. Akhirnya mereka akan melakukan perkara yang tidak berfaedah seperti melepak, motor haram, membuat program yang berunsurkan seks, bercampur baur lelaki dan permpuan dan banyak lagi. Melihat situasi sedemikian ia amat membimbangkan kita semua. Apa yang kita harapkan mereka adalah generasi pemuda pemudi harapan agama, bangsa dan negara tetapi lain pula natijahnya.
Apabila wujudnya konsep amar makruf nahi mungkar ini dan dilaksanakan oleh semua muslimin dan muslimah ia akan mengelakkan perkara yang tidak baik. Maka muslimah mesti memahami tugas yang telah dipertangungjawabkan dan diperintahkan ke atas manusia. Memahami erti pentingnya menjadi hamba Allah yang mendukung agama-Nya yang haq. Segala amal hendaklah dilakukan dengan usaha yang semampu-mampunya. Allah menegaskan dalam al-Quran : “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” .[ Al- Imran [3]: 110].
Ini adalah tugas yang berterusan sepanjang zaman., sebagaimana termaktub di dalam Surah Al-A‘raf ayat 157 yang menjelaskan bahwa di antara tugas nabi itu adalah melaksanakan kewajiban amar makruf nahi mungkar. Firman Allah Swt: (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, nabi yang ummi yang ( namanya ) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma‘ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya ( Al-Quran ), mereka itulah orang-orang yang beruntung. [ Al-A’raf 157]

Nahi mungkar harus disosialisasikan terus menerus walau apapun terjadi. Dari Abi Said Khudri r.a katanya: “ Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:” Barangsiapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangan ( kuasanya ). Sekiranya ia tiada berkuasa maka hendaklah ia mengubahnya dengan lidahnya ( nasihatnya). Sekiranya ia tiada berkuasa maka hendaklah ia mengubahkannya dengan hatinya ( tidak meredhai perbuatan tersebut ). Dan yang demikian adalah selemah-lemahnya iman.” [ HR. Muslim ]
Sebagai muslimah yang memahami dengan situasi semasa, usahlah rasa kecewa dengan gembar-gembur dan serangan dari pihak barat untuk menyerangai Ideologi Islam. Kononya Islam mengongkong wanita di dalam banyak aspek kehidupan. Mereka mahu mengubah persepsi umat Islam kini, seolah-olah mereka memperjuangkan hak wanita sedangkan mereka adalah sebaliknya. Percayalah, dari sejak dahulu lagi mereka tetap dengan perencanaan mereka yang mahu menjatuhkan imej Islam setidak-tidaknya dengan memburukan wanita Islam..
Duhai Muslimah…
Dirimu adalah muslimah sejati
Dirimulah wanita yang beriman dan bertakwa
Dirimulah yang menyuntik semangat kaum adam
Kerana dirimulah bukan peluntur yang memadam,
Dirimulah yang mempunyai emosi
Kerana emosi dirimu diangkat dan di julang tinggi
Duhai Muslimah…
Seantero dunia mengenali dirimu Muslimah
Hanya kuncu-kuncu dan musuhmu yang nyata menghalang kegemilangan dirimu
Tetapi…ingatlah…
Dirimulah Muslimah sejati
Yang tahu akan tanggungjawab diri
Yang sabar dalam meneruskan kehidupan ini
Duhai Muslimah…
Berbahagialah engkau di
sana
Menuruti segala tuntutan agama
Engkaulah Pembentuk
Engkaulah Pendakwah
Engkaulah Pedidik
Engkaulah Pencorak Generasi Baru…
Wallahu ’alam bishowab.
insani creation

Bertemu di sini...

DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH YANG MAHA PEMURAH LAGI MAHA PENYAYANG

Allah berfirman : " Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara kerana itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat" [ Surah Al-Hujraat 49:10]

Allah berfirman lagi : " Hai manusia,sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" [ Surah Al-Hujraat 49:13 ]

~Salam manis dari khaulah